Budidaya Kentang

Kentang apa saja yang pernah kalian makan? Kentang goreng? Kripik kentang? Kentang gratis? Wow, tapi tahan dulu, kali ini kita tidak akan membicarakan kentang yang seperti itu. Pada artikel ini Mas Quick akan memperkenalkan tanaman kentang dan cara tumbuhnya. Langsung saja kita simak artikel berikut yang akan membantu kalian mengenal tanaman kentang.

Kentang dengan nama latin Solanum tuberosum L. merupakan tanaman umbi-umbian yang populer untuk dikonsumsi di Eropa sebagai sumber energi. Tanaman ini berasal dari keluarga Solanaceae dan berkembang biak secara vegetatif.

Di Indonesia, tanaman ini telah diverifikasi dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Bagaimana bisa? Selain rasanya yang enak dan gurih, makanan ini mengandung karbohidrat yang tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan energi sehari-hari. Selain itu, secara alami tanaman ini mengandung vitamin C yang dapat menjaga kondisi tubuh dan potassium yang dapat mengurangi kolestrol serta mengatur pH. Kulit kentang juga punya manfaat tersendiri. Kulit kentang dapat membantu memenuhi kebutuhan serat serta kaya akan vitamin B6 yang bermanfaat untuk membantu proses pencernaan.

Banyak manfaat bukan berarti ribet untuk disajikan. Kentang dapat disajikan secara bervariatif mulai dari direbus, digoreng, dipanggang, ditumbuk, dan lain sebagainya. Namun, tidak semua cara penyajian baik untuk kesehatan tubuh, tergantung bahan apa yang dicampurkan saat menyajikan kentang.

Saat ini, di Indonesia sudah banyak tempat yang menjadi sentra budidaya kentang, sehingga prospek budidaya kentang sangat tinggi. Budidaya kentang di Indonesia berawal dari abad ke-18 di Cibodas, Lembang, Pangalengan dan Tengger yang kemudian menyebar ke daerah Sumatra Utara tepatnya di dataran tingginya karena tanaman ini hidup hanya di dataran tinggi serta di pegunungan.

Kita sudah tahu banyak tempat di Indonesia yang menjadi sentra budidaya kentang sehingga prospeknya tinggi, apalagi dengan segudang manfaatnya. Nah, sekarang pertanyaannya, “Apakah susah membudidayakannya?”. Selama ada Mas Quick pekerjaan tentunya akan lebih mudah, yuk kita simak bagaimana syarat budidaya kentang berikut ini.

1. Kondisi Lingkungan

Daerah yang cocok untuk menanam kentang adalah dataran tinggi atau daerah pegunungan dengan ketinggian 1000 - 3000 mdpl. Pada dataran medium, tanaman kentang dapat ditanam pada ketinggian 300 - 700 mdpl.

2. Iklim dan Cuaca

Keadaan iklim yang ideal untuk tanaman kentang adalah suhu rendah (dingin) dengan suhu rata-rata harian antara 15 - 200C, kelembaban udara 80 - 90%, mendapat sinar matahari cukup dan curah hujan antara 200 - 300 mm per bulan atau rata-rata 1000 mm selama pertumbuhan. Suhu tanah optimum untuk pembentukan umbi yang normal berkisar antara 15 - 18 0C. Pertumbuhan umbi akan sangat terlambat apabila suhu tanah kurang dari 100C dan lebih dari 300C.

3. Jenis Tanah

Tanaman kentang membutuhkan tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, bersolum dalam, aerasi dan drainasenya baik dengan reaksi tanah (pH)  5 - 6,5. Jenis tanah yang paling baik adalah Andosol dengan ciri-ciri solum tanah agak tebal antara 1 - 2 meter, berwarna hitam atau kelabu sampai coklat tua, bertekstur debu atau lempung berdebu sampai lempung. Jenis tanah Andosol memiliki kandungan unsur hara sedang sampai tinggi, produktivitas sedang sampai tinggi dan reaksi tanah masam sampai netral.

4. Waktu Tanam

Waktu tanam kentang yang baik adalah pada akhir musim hujan (sekitar bulan April atau Mei), tetapi apabila ingin menanam pada awal musim hujan (sekitar bulan Oktober atau November) diusahakan pada waktu musim turun hujan usia tanaman kentang sudah dua bulan dan umbinya sudah cukup besar.

 

Untuk mengetahui persiapan lahan tanaman kentang, klik disini.

1 Response

  1. artikel sangat membantu untuk para petani kentang.

Leave a comment