JANGAN BUANG KULIT PISANG

Apakah anda pecinta tabulampot (Tanaman Buah Dalam Pot)? Atau anda senang bercocok tanam di halaman atau teras rumah untuk menghadirkan suasana kesejukan dan warna hijau segar? Janganlah membuang kulit pisang begitu saja di bak sampah.

Asupan Nitrogen, Fosfor dan Kalium pada tabulampot biasanya disuplai dari pupuk majemuk berupa NPK. Pemakaian pupuk kimia yang tidak sesuai dosis dan aplikasinya akan menyebabkan tanaman kesayangan Anda terlihat seperti terbakar, daun menguning dan akhirnya rontok. Mengapa tidak mencoba pupuk organik yang lebih ramah lingkungan dan tentunya mengurangi produksi sampah rumah tangga kita? Salah satu alternatif yang bisa kita pakai dalam pupuk organik adalah kulit pisang.

[/mp_span] [/mp_row]

Kandungan

Pisang kaya kandungan Kalium. Sebagai asupan buah, pisang sangat cocok untuk penguatan tulang pada anak dan orang tua. Kandungan kalium pada kulit pisang kering sebesar 42% ini juga sangat dibutuhkah oleh tanaman. Unsur hara ini akan memperkuat dengan peningkatan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit sehingga bunga dan buah tidak rontok.

Kandungan Fosfor pada pisang berguna bagi tanaman untuk meningkatkan pengakaran dan pertumbuhan tunas. Khusunya akar benih dan tanaman muda. Unsur ini juga berfungsi untuk merangsang pembungaan dan pemasakan pada buah. Buah menjadi matang sempurna dan tidak rontok. Apabila kekurangan unsur ini, buah akan cepat masak dan nampak kecil.

Kulit pisang juga mengandung usur hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman yaitu magnesium. Unsur ini berperan untuk pembentukan zat hijau daun atau klorofil. Kekurangan zat ini akan nampak pada bercak coklat di daun dan merubah daun menjadi warna kuning coklat dan akhirnya rontok.

Aplikasi

Aplikasi pertama yang dapat Pak Bos lakukan pada kulit pisang yaitu ketika Pak Bos melakukan perbanyakan tanaman dengan cara stek. Cobalah menggunakan kulit pisah pada ujung stek pada media tanam. Hal ini akan mempercepat fungsi pengakaran dan penumbuhan tunas pada tanaman baru.

Selain diaplikasikan pada waktu melakukan penyetekkan, Pak Bos juga dapat mengubah kulit pisang menjadi Pupuk Organik Cair (POC). Ada banyak cara yang dapat digunakan, cara paling sederhana adalah dengan memblender kulit pisang. Campurkan “juice” kulit pisang dengan air pada perbandingan 1 : 1 dan beri larutan bakteri perangsang seperti STARDEC atau EM4 dan larutan gula untuk mempercepat pemecahan senyawa pada cairan. Setelah didiamkan 5 hari, larutan tersebut siap untuk digunakan. Untuk penerapannya, larutkan POC kulit pisang dengan air pada perbandingan 1 : 10. Berikan pada tanaman baik dalam bentuk cucuran atau disemprotkan pada tanaman.

 

Selamat mencoba Pak Bos.

No Comments Yet.

Leave a comment