Persiapan Lahan Tomat

Kembali lagi bertemu Mas Quick 🙂 seperti yang Mas Quick janjikan, kali ini kita akan membahas tentang pembudidayaan tanaman tomat, namun seperti biasa, kita akan membaginya menjadi dua bagian, persiapan lahan dan penanaman, kemudian pemeliharaan dan pemanenan. Langsung saja kita simak pada artikel berikut ini mengenai persiapan lahan serta penanamannya.

 

Persiapan Lahan

1. Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah untuk tanaman tomat dilakukan dengan melakukan pembersihan lahan dari tanaman-tanaman liar dan pembajakan tanah. Pembajakan tanah dilakukan dengan menghancurkan bongkahan-bongkahan tanah sehingga menjadi lebih halus dan lebih gembur. Pada saat ini, dengan perkembangan mekanisasi pertanian pengolahan tanah semakin mudah untuk dilakukan. Proses pengolahan tanah untuk lahan tomat dapat dilakukan menggunakan Quick Cakar Baja dengan implement Blade J apabila tanah relatif gembur atau  dengan Blade B apabila tanah relatif keras dengan kedalaman hasil olahan sekitar 15 cm.

Pengolahan lahan tomat menggunakan QUICK CAKAR BAJA

2. Pembedengan

Setelah melakukan pengolahan tanah, Proses berikutnya adalah membuat bedengan. Dengan adanya bedengan, dapat memudahkan dalam melakukan pemeliharaan tanaman tomat. Selain itu dengan bedengan, tanaman tomat terhindar dari genangan ketika terjadi hujan. Pembuatan bedengan dapat dilakukan  secara mekanis dengan menggunakan QUICK Cakar Baja + RTH + Ridger, dengan lebar bedengan 100 cm. panjang disesuaikan  dengan kondisi tanah, tinggi bedengan kurang lebih 20cm, dan jarak antar bedengan sekitar 100 cm.

Bedengan dibuat dengan ukuran :

Lebar : 100 cm     Tinggi : 20 cm     Jarak antar bedengan : 100 cm

Pembuatan bedengan menggunakan QUICK Cakar Baja + RTH + Ridger

3. Pemupukan

Pemberian pupuk kandang diberikan dengan cara diratakan di atas tanah bedengan. Pupuk kandang selain dapat memperbaiki sifat biologis tanah juga dapat memperbaiki sifat kimia dan fisik tanah, pupuk kandang juga perlu diberikan pada tanaman sayuran yang banyak mengkonsumsi nitrogen sehingga nitrogen sangat menentukan kuantita dikonsumsi pada fase vegetatif . Pemberian pupuk Organik SP 36, ZA, KCL dengan perbandingan 1:1:½ berfungsi untuk penyanter tanaman vegetatif, cara pemupukan dengan meratakan diatas bedengan dengan jarak per 1 m dan diberikan 100 gr.

4. Pemasangan Mulsa

Bedengan yang sudah jadi kemudian ditutup dengan plastik mulsa hitam perak. Pemasangan plastik ini bertujuan untuk menjaga kelembaban tanah serta mencegah tumbuhnya tanaman pengganggu. Setelah dipasang, diamkan dulu selama 5-10 hari sebelum ditanam.

Sketsa lahan yang telah dipasangi plastik mulsa

 

Penanaman

Apabila lahan sudah siap, maka bibit dapat segera ditanam. Yang perlu diperhatikan dalam penanaman adalah  waktu tanam dan jarak tanam. Waktu tanam berkaitan erat dengan iklim. Ada tanaman yang cocok ditanam di musim penghujan, sedangkan Jarak tanam disesuaikan dengan morfologi tanaman dan tingkat kesuburan tanahnya. Mengatur jarak tanam berarti memberi ruang lingkup hidup yang sama/merata bagi setiap tanaman. Dengan mengatur jarak  tanam ini akan diperoleh barisan-barisan tanaman yang teratur sehingga mudah dalam melakukan pengelolaan tanaman selanjutnya.

Bibit yang sudah siap tanam dicabut dari persemaian beserta akarnya. Jika bibit berasal dari persemaian plastik atau tray, saat umur 25-30 hari setelah semai bibit dapat langsung ditanam pada lubang tanam dengan jarak 60x70 cm. Saat yang paling tepat untuk penanaman tomat adalah 2-4 minggu sebelum hujan terakhir. Penanaman dilakukan pada sore hari agar tanaman tidak layu dan dapat beradaptasi pada lahan yang ditanami

 

Nah, kurang lebih begitulah cara kita melakukan persiapan lahan serta penanaman tomat. Untuk bagian selanjutnya kalian bisa langsung simak dengan cara klik link ini.

1 Response

  1. Tidak memiliki website Ingin belajar bertani

Leave a comment