BERTANAM APA SEMASA PANDEMI?

Toko emas semakin penuh. Bukan untuk beli emas, tapi untuk jual emas. Pegadaian apalagi, makin membludak. Turunnya jumah uang untuk membeli barang penunjang dan menabung. Bersama kecenderungan penambahan pengangguran. Pendapatan keluarga menurun, tabunganpun mulai menipis dan keluarga berupaya untuk menambah penghasilan. Inilah dampak gelombang kedua dan Tsunami Covid-19 membuat pemerintah harus menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), untuk menekan laju pertambahan penderita.

Masyarakat masih optimis, bahwa Pemerintah akan mampu untuk mengatasi masalah yang menjerat dan memandegkan ekonomi Indonesia dan seluruh dunia ini. Di tengah tekanan PPKM, kita tidak boleh patah arang. Selalu muncul adanya peluang, terutama untuk sektor pertanian. Mau tanam apa semasa Pandemi ini?

Kebutuhan pokok, itu yang pertama harus ditanam. Dalam kondisi apapun, apalagi keluarga yang baru isoman, kebutuhan ini harus dapat dipenuhi. Jelas beras, itu ndak boleh ketinggalan. Bertanam padi ya padi. Meskipun tidak untung besar, berapapun akan diserap oleh pasar.

Selanjutnya adalah kebutuhan sayur mayur. Sayur segar akan dikonsumsi setiap hari sebagai pelengkap makan nasi. Yang terpenting adalah yang murah meriah. Sesuai dengan tanaman lokal. Sayur bayam, kangkung, daun singkong, cabai, kol memiliki perputaran modal yang cepat. Keuntungan, dilihat dari jumlah, adalah uang kecil, tapi prosentase terhadap modal tinggi. Cabai, tomat, kacang panjang, pare, labu siam dan sejenis dapat dipanen bergiliran. Beberapa jenis sayur bisa dipanen secara bergiliran sesuai dengan permintaan pasar apabila ditanam secara bergiliran seperti bayam dan kangkung cabut.

Buah adalah kebutuhan yang dianjurkan dipenuhi untuk meningkatkan imun tubuh. Tanam buah lokal yang tidak rentan terhadap penyakit dan perubahan cuaca. Rawat lebih maksimal tanaman buah tahunan yang sebelumnya sudah ditanam misalnya, jeruk, pepaya, pisang, mangga, jambu, sirsak dan lain sebagainya. Pupuk kembali tanaman, siram, semprot dengan insektisida, fungisida yang murah meriah. Bisa juga menggunakan Pupuk Organik Cair yang diolah dari limbah dapur dan limbah kebun. Dengan kualitas tertentu, pasar dapat menyerap hasil panen dan akan menjadi penghasilan tambahan bagi keluarga.

Empon-empon dipercaya sebagai tanaman herbal yang mampu meningkatkan imun tubuh guna menangkal virus Covid 19. Sempat booming untuk permintaan seperti jahe, kencur, serai, kunyit atau temulawak. Barang di pasar langka dan harga naik. Bagaimanapun juga, permintaan sampai saat ini masih relatif stabil tinggi. Tanaman ini umumya berumur panen cukup lama, bisa sampai 6 – 8 bulan, tapi tanaman empon-empon relatif tanaman yang mudah dalam perawatan dan tahan terhadap hama dan penyakit. Lahan yang digunakan juga sederhana, dapat ditanam dengan memaksimalkan lahan tidur yang ada di sekeliling kita.

Tanaman obat herbal yang direkomendasi untuk obat Covid 19 patut untuk dibudidayakan. Tentunya harus terlebih dahulu disertai pencarian informasi dulu, dimanakah hasil budidaya ini dapat dijual. Contoh tanamannya adalah meniran (Phyllantus niruri L.) atau sambiloto (Andrographis paniculata) yang dari rekomendasi beberapa ahli herbal dan klinis, mampu meningkatkan imunitas kekebalan tubuh untuk mencegah virus Corona.

Hindari tanaman dengan modal besar tapi resiko gagal panen tinggi seperti bawang merah dan tembakau. Hindari juga tanaman dengan pembeli yang terbatas misal porang. Sebaiknya tanaman dihindari untuk para pemula. Tanaman ini sebaiknya dibudidayakan untuk yang telah berpengalaman, memiliki wawasan yang cukup atas budidaya tanaman dan cara pemasarannya.

Apapun tanaman yang dibudidayakan, pastikan bahwa alat mesin pertanian QUICK sebagai alat mekanisasi pertanian yang tangguh. Pengolahan dan pemeliharaan tanah dapat menggunakan QUICK Kronos, Quick Kasuari, Cakar Baja, Cacah Bumi. Panen padi dengan Quick Harvester QH-11 dan angkut segala kebutuhan di perkebunan pertanian dengan Quick Truck QT-14.

Dhong210729.


Komentar Postingan

Bagaimana Tanggapan Pak Bos?