Sobat Quick, pada artikel sebelumnya sudah kita bahas karakteristik tanaman bawang merah pada dataran rendah. Sekarang mari kita bahas karakteristik dataran tinggi untuk budidaya tanaman bawang merah.
Waktu Penanaman
Propinsi | Daerah | Dataran | Musim Garap |
---|---|---|---|
Sulawesi Selatan | Enrekang | Tinggi | September |
Jawa Barat | Majalengka | Tinggi | Juli |
Sumatera Utara | Samosir | Tinggi | Agustus/September |
Pembuatan Parit
Seperti halnya di dataran rendah, pembuatan parit juga dilakukan pada dataran tinggi dengan tujuan dan fungsi yang sama.
1. Di daerah Enrekang (Sulawesi Selatan)
Di daerah Enrekang (Sulawesi Selatan) pembuatan parit masih dilakukan dengan cara tradisional.
- Kondisi tanah di Enrekang cenderung liat berpasir dan berkerikil. Lahan pertanian cenderung bergelombang dan miring, mengikuti kontur tanah perbukitan. Dengan kondisi seperti ini, mekanisasi yang cocok adalah QUICK Cakar Baja Mini.
- Pembuatan parit secara manual dengan menggunakan cangkul akan membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar.
- Pembuatan Parit lebar 15 cm dan kedalaman 15 cm secara mekanisasi menggunakan QUICK Cakar Baja Mini + Blade S + Ridger.
2. Di daerah Majalengka(Jabar)
Di daerah Majalengka (Jabar) pembuatan parit masih dilakukan dengan cara tradisional.
- Pola tanam didaerah ini adalah Padi – Ubi – Bawang Merah.
- Kebutuhan parit yang dikehendaki penanam adalah lebar 30 cmdan dalam 60 cm. Karena keterbatasan lebar engine penggerak dan menghindari engine tertimbun tanah, pembuatan parit dengan mekanisasi dapat dilakukan dengan lebar minimal 40 cm. Untuk pembuatan parit ini dapat menggunakan QUICK Cakar Baja Mini + Blade J 400.
- Dengan fasilitas penyesuaian ketinggian handle bar pada Cakar Mini, sangat membantu untuk pembuatan parit.
Tahap 1 : Mencacah kedalaman 20 cm dengan QUICK Cakar Baja Mini + Blade J 400 dilanjutkan dengan Membuang tanah menggunakan cangkul / skop dengan hasil kedalaman 20 cm

Mencacah kedalaman 20 cm dengan QUICK Cakar Baja Mini + Blade J 400

Membuang tanah menggunakan cangkul / skop dengan hasil kedalaman 20 cm

Contoh gambar Tahap 1 A/B/C
Tahap 2 : Mencacah kedalaman 40 cm dengan QUICK Cakar Baja Mini + Blade J 400 dilanjutkan dengan Membuang tanah menggunakan cangkul / skop dengan hasil kedalaman 40 cm

Mencacah kedalaman 40 cm dengan QUICK Cakar Baja Mini + Blade J 400

Membuang tanah menggunakan cangkul / skop dengan hasil kedalaman 40 cm

Contoh gambar Tahap 2 C
Tahap 3 : Mencacah kedalaman 60 cm dengan QUICK Cakar Baja Mini + Blade J 400 dilanjutkan dengan Membuang tanah menggunakan cangkul / skop dengan hasil kedalaman 60 cm

Mencacah kedalaman 60 cm dengan QUICK Cakar Baja Mini + Blade J 400

Membuang tanah menggunakan cangkul / skop dengan hasil kedalaman 60 cm

Contoh Tahap 3 D
Hasil akhir pembuatan parit adalah sebagai berikut:

Hasil olahan parit (dalam 60 cm/ lbr 40cm /bed 80 - 100 cm)
Penggemburan
Seperti halnya pada dataran rendah, setelah pembuatan parit/cemplongan, tanah akan menumpuk dan mengeras di -bed atau area tanam. Area bed ini harus diolah. Tujuan pengolahan ini adalah menggemburkan, menghilangkan tanaman pengganggu dan membuat sistem penyerapan air yang baik.
1. Di daerah Enrekang (Sulawesi Selatan)
Di daearah Enrekang (Sulsel), penggemburan ini, biasanya dilakukan sebelum pembuatan parit. Tanah lebih dahulu diolah. Karena kontur tanah perbukitan dan bergelombang, mekasisasi yang cocok adalah QUICK Cakar Baja Mini.
Pada kondisi kontur tanah perbukitan (miring), cara mengoperasikan QUICK Cakar Baja Mini adalah dengan jalan menyamping (seperti kepiting), dari bawah menuju keatas. Apabila pengoperasian vertikal ke atas kemudian kebawah, cultivator akan meluncur cepat ke bawah sehingga pendangiran tidak maksimal. Apabila arah pengolahan horisontal di lereng bukit, cultivator akan mudah terguling.

Pengoprasian Cakar Baja Mini arah pengolahan naik turun bukit. Saat turun kebawah bisa meluncur cepat.

Gambar 15: Pengoprasian Cakar Baja mini arah pengolahan horisontal di lereng bukit akan mudah terguling.

Arah pengoprasian Cakar Baja Mini yang benar adalah ke atas

Arah pengoprasian Cakar Baja Mini ke atas, dengan cara jalan menyamping
Lahan digemburkan dengan QUICK Cakar Baja Mini + Blade S dengan kedalaman olah ideal ± 10 cm.

Lahan dengan kontur perbukitan

pengolahan Cakar Baja Mini dng Blade S kedalaman 10cm
2. Di daerah Majalengka(Jabar)
Kondisi tanah cenderung liat berpasir. Lahan cenderung datar. Proses ini dilakukan setelah lahan dibuat parit. Karena pembuatan parit menggunakan QUICK Cakar Baja Mini, maka penggemburan di area bed dianjurkan juga dengan QUICK Cakar Baja Mini + Blade S, meskipun tidak menutup kemungkinan menggunakan QUICK Cakar Baja + Blade B.
Lahan digemburkan dengan QUICK Cakar Baja Mini + Blade S dengan kedalaman olah ideal ± 15 cm, besar bongkahan tanah tidak boleh lebih besar diameter 1,5 cm.

Sketsa Cakar Baja Mini + Blade S mencacah dengan kedalaman 15cm di atas bed

Cakar Baja Mini + Blade S mencacah di lahan bawang merah
Nah, itu merupakan penjelasan mengenai karakteristik tanaman bawang merah pada dataran tinggi. Untuk melanjutkan artikel berikutnya, klik disini.
16 Responses