Tanaman porang kini menjadi sorotan di dunia pertanian Indonesia. Dulu dianggap tanaman liar, kini porang menjelma menjadi komoditas ekspor bernilai tinggi yang diburu banyak negara. Apa sebenarnya keistimewaan porang, dan bagaimana peluangnya bagi petani lokal?
Apa Itu Porang?
Porang (Amorphophallus muelleri) adalah tanaman umbi-umbian yang tumbuh subur di daerah tropis, termasuk Indonesia. Umbi porang mengandung glukomanan, sejenis serat alami yang sangat dibutuhkan di berbagai industri. Porang sudah lama tumbuh di hutan-hutan Indonesia, terutama di Jawa Timur. Namun, baru sekitar tahun 2000-an porang mulai dibudidayakan secara serius. Pemerintah dan petani mulai menyadari potensi ekspor porang, terutama ke Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan.

Porang Dipakai untuk Apa Saja?
Umbi porang bukan sekadar bahan pangan. Kandungan glukomanannya membuat porang sangat serbaguna:
- Industri makanan: Sebagai bahan pengental, pembuat mie shirataki, dan pengganti gelatin.
- Farmasi: Digunakan dalam kapsul obat dan produk diet.
- Kosmetik: Sebagai bahan dasar pelembap dan masker wajah.
- Tekstil dan kertas: Untuk pelapis dan pengikat serat.
Manfaat Porang Bagi Kesehatan dan Lingkungan
- Menurunkan kolesterol dan gula darah
- Membantu diet dan pencernaan
- Ramah lingkungan karena tidak membutuhkan banyak air dan pupuk
Porang Kenapa Dicari Di Pasar Ekspor?
Permintaan porang di pasar internasional terus meningkat karena:
- Tingginya kebutuhan glukomanan untuk industri makanan sehat
- Tren gaya hidup vegan dan diet rendah kalori
- Kualitas porang Indonesia yang lebih baik dibanding negara lain
Negara-negara seperti Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan menjadi pasar utama, dan kini Eropa mulai melirik porang sebagai bahan pangan alternatif.
Porang bisa ditanam di lahan hutan, pekarangan, atau ladang yang tidak terlalu subur. Harga jualnya tinggi, dan masa panennya relatif cepat (sekitar 8 bulan hingga 2 tahun tergantung varietas).
Dengan manajemen yang baik, petani bisa meraup keuntungan besar. Bahkan, banyak petani yang dulunya menanam padi atau jagung kini beralih ke porang karena hasilnya lebih menjanjikan.
Untuk mempersiapkan lahan porang, petani bisa menggunakan alat pertanian modern seperti Traktor Rotary Roda 2 untuk menggemburkan tanah dan membuka lahan. Penggunaan unit mesin pertanian akan mempercepat proses budidaya dan mengurangi tenaga kerja manual, sehingga cocok untuk skala kecil maupun besar.
Cara Budidaya Porang
- Persiapan lahan: Bersihkan dari gulma, gemburkan tanah, dan buat bedengan.
- Penanaman: Gunakan bibit porang berupa katak atau umbi kecil.
- Perawatan: Lakukan penyulaman, pemupukan, dan pengendalian hama.
- Panen: Umbi bisa dipanen saat usia tanaman mencapai 8–24 bulan.
Porang bukan sekadar tanaman biasa. Ia adalah primadona ekspor yang membuka peluang emas bagi petani Indonesia. Dengan dukungan teknologi dan pengelolaan yang tepat, porang bisa menjadi sumber penghasilan berkelanjutan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Jadi, kalau Pak Bos punya lahan dan ingin mencoba budidaya yang menjanjikan, porang bisa jadi pilihan cerdas. Siap jadi bagian dari gelombang ekspor porang Indonesia? (rinal17/09/2025)
Bagaimana Tanggapan Pak Bos?