Tanaman bawang merah sangat membutuhkan banyak air untuk proses pertumbuhan, terutama saat pembentukan umbi. Namun tanah yang becek akan menyebabkan umbi menjadi busuk. Oleh karena itu sistem pengendalian air dengan pembuatan parit (cemplongan) sangat penting bagi pertumbuhan bawang merah. Parit berfungsi untuk tempat pembuangan air yang berlebih dan tempat penyimpanan air untuk penyiraman. Alat yang digunakan pada umumnya adalah cangkul atau klenyem (sejenis sekop kecil).
Penentuan kedalaman parit dan lebar bedengan merupakan kombinasi yang sangat penting. Hal ini disesuaikan dengan kondisi air pada daerah tersebut dengan mempertimbangkan produktivitas hasil. Umumnya pada saat musim penghujan, kedalaman parit berkisar 40 – 50 cm, lebar parit 100 cm dengan lebar bedengan 160 – 190 cm. Pada musim kemarau, beberapa petani menggabungkan bedengan menjadi satu sehingga lebar bedengan menjadi 420 – 480 cm dengan kedalaman parit berkisar 25 cm. Hal ini dilakukan untuk menjaga produktivitas pada saat kondisi air terbatas.
[/mp_text]
[/mp_span]
[/mp_row]
[mp_row]
[mp_span col=”12″]
[mp_image id=”1423″ size=”full” link_type=”custom_url” link=”#” target=”false” caption=”false” align=”left”]
[/mp_span]
[/mp_row]
[mp_row]
[mp_span col=”12″]
[mp_text]
QUICK menawarkan mekanisasi untuk pembuatan parit pengganti cangkul dan klenyem. Menggunakan QUICK Cakar Baja dengan Blade J 400, untuk menggemburkan tanah sampai kedalaman 20 cm. Gunakan sekop/ cangkul untuk membuang tahah hasil penggemburan tersebut. Ulangi proses tersebut kedua kali untuk menghasilkan kedalaman 40 cm atau sesuai kedalaman yang dibutuhkan.
[/mp_text]
[/mp_span]
[/mp_row]
Bagaimana Tanggapan Pak Bos?