Pertumbuhan dan perkembangan tanaman bawang putih mulai dari benih, pembibitan, hingga pemanenan tidak pernah luput gangguan hama, patogen, gulma ataupun penyakit. Ancaman gagal panen pun terus membayangi apabila tidak ada tindakan dari Sobat Quick untuk mengobati penyakit tanaman bawang putih.
Perlu diketahui bahwa setiap penyakit memiliki karekteristik sendiri. Oleh karena itu obat untuk menyembuhkan penyakitnya pun akan berbeda-beda. Nah, agar penyakit dapat tertangani dengan tepat, Mas Quick akan menjelaskan beberapa penyakit tanaman bawang putih beserta pengendaliannya:
1. Layu Fusarium
Penyebab penyakit layu fusarium adalah cendawan fusarium yang menginfeksi tanaman melalui luka-luka, baik luka yang terjadi pada akar karena pendangiran, luka karena serangan hama, luka karena pemangkasan, maupun luka karena faktor lainnya. Tanaman yang telah terinfeksi cendawan fusarium akan menunjukkan kelayuan, kemudian mati.
Cendawan yang telah menginfeksi tanaman akan berkembang pada berkas pembuluh dan dapat menyebabkan terganggunya pengangkutan air dan zat-zat ke daun sehingga tanaman menjadi layu dan mati. Infeksi cendawan fusarium juga dapat terjadi pada umbi yang dapat menyebabkan umbi membusuk yang dicirikan oleh warna kuning kecokelatan dan basah.
Pengendalian
Menjaga kebersihan peralatan yang digunakan, penutupan mulsa untuk meningkatkan suhu tanah. Perlakuan yang hati-hati pada saat pendangiran dan penyiangan, serta panen yang tidak menimbulkan pelukaan. Pemberantasan penyakit layu fusarium secara kimia dapat dilakukan dengan menggunakan fungisida, misalnva Benlate, Difolatan 4 F, atau Manzate D.
2. Bercak Ungu
Penyakit bercak ungu disebabkan oleh jamur Alternaria porii dengan menginfeksi tanaman melalui luka-luka atau mulut kulit, menyerang tanaman pada segala umur, tetapi lebih banyak menyerang tanaman yang telah memasuki fase pembentukan umbi.
Tanaman yang telah terinfeksi akan menunjukkan gejala bercak-bercak kecil berwarna putih keabu-abuan. Bercak-bercak tersebut lama-kelamaan akan melebar dan berubah warna menjadi ungu yang bagian tengahnya terdapat bercak warna hitam yang dilingkari warna kuning.
Bercak yang berwarna hitam tersebut merupakan masa spora dari jamur. Kemudian, bercak-bercak akan berubah warna lagi menjadi coklat tua yang merupakan badan buah dari jamur tersebut. Serangan yang parah dapat menyebabkan daun dan batang semu bawang putih akan mengering, kemudian tanaman rebah dan mati. Penyebaran cendawan ini dapat melalui peralatan pertanian yang tercemar spora jamur, tanah, air, pekerja, atau terbawa oleh angin.
Pengendalian
Pemangkas daun yang telah terinfeksi, kemudian membakarnya. Sedangkan pemberantasan penyakit bercak ungu secara kimiawi dapat dilakukan dengan fungsida, misalnya Daconil, Defolatan 4F, Dithane M-45.
3. Tepung Embun
Penyakit tepung embun disebabkan oleh cendawan Peronospora destructor. Cendawan ini menyerang daun, batang, dan leher akar.
Pengendalian
Pemberantasan penyakit tepung embun dapat dilakukan secara mekanis, yakni memangkas bagian tanaman yang sakit. Sedangkan pemberantasan secara kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida, misalnya Daconil 75 WP, Antracol 70 WP, atau Dithane M-45.
4. Busuk Umbi
Penyebab penyakit busuk umbi adalah Pseudomonascepacia, Erwinia carotavora, dan Pseudomonas allicola.
Pengendalian
Pencegahan terhadap penyakit busuk umbi dapat dilakukan dengan pengeringan melalui udara kering yang mengalir ke dalam ruang yang bertemperatur 37°C – 48°C. Sedangkan pemberantasan penyakit busuk umbi dapat dilakukan secara mekanis, yakni mengambil bawang putih yang terserang, kemudian membakarnya.
5. Karat Daun
Penyebab penyakit karat daun adalah cendawan Puccinia porii. Bagian tanaman yang diserang oleh penyakit karat daun adalah daun dan batang Tanaman yang terinfeksi penyakit ini akan menunjukkan gejala adanya bercak-bercak kecil bertepung berwarna jingga kemerahan di bagian daun dan batang. Kemudian daun akan kering dan layu.
Pengendalian
Pemberantasan penyakit karat daun dapat dilakukan secara mekanis, yakni memangkas bagian tanaman yang sakit, kemudian membakarnya. Pemberantasan secara kimiaawi dapat dilakukan dengan menyemprotkan fungisida, misalnya Antracol 70 WP atau Dithane M-45.
6. Yellow Dwarf
Penyebab penyakit yellow dwarf disebabkan oleh virus yang menyerang bagian daunnya. Pencegahan penyakit yellow dwarf dapat dilakukan dengan pemupukan berimbang pada awal pertumbuhan, seleksi bibit yang baik, dan penggunaan varietas atau jenis yang tahan terhadap penyakit virus.
Pengendalian
pemberantasan penyakit yellow dwarf dapat dilakukan secara mekanis, yakni memangkas bagian tanaman yang sakit atau mencabutnya, kemudian membakarnya.
7. Mati pucuk daun
Cendawan Phytopthora porii merupakan Cendawan yang menyerang pucuk daun hingga daun menjadi kuning, pucuk daun akan terkulai, sel-sel daun mati, lalu daun mengering. Penyakit busuk hitam juga sering menyerang umbi bawang putih hingga umbi membusuk kering. Cendawan juga sering menyerang umbi bawang putih di penyimpanan. Gejala serangan cendawan yang tampak adalah terdapatnya warna hitam pada umbi bawang putih.
Pengendalian
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan kebersihan gudang penyimpanan dan fumigasi atau pengasapan dengan menggunakan pestisida.
Pada umumnya mengatasi gangguan penekanan populasi penyakit secara kimiawi dengan pestisida dan fungisida memang cepat dirasakan hasilnya, terutama pada areal yang luas. Tetapi harus tetap sesuai dengan dosis yang dianjurkan ya Sobat Quick, agar lingkungan tetap tergaja dan terhindar dari pencemaran dari obat-obatan.
Bagaimana Tanggapan Pak Bos?