20 Istilah Dalam Pertanian yang Harus Diketahui Petani Milenial

Pertanian di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan seiring dengan kemajuan teknologi dan inovasi. Dari yang dulunya bergantung pada metode tradisional, kini sektor pertanian semakin modern dengan adopsi teknologi seperti mesin pertanian otomatis, irigasi cerdas, dan penggunaan data digital untuk pengelolaan lahan. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa istilah penting yang harus dikuasai oleh petani milenial agar mereka dapat beradaptasi dengan perubahan zaman dan terus bersaing di industri pertanian yang semakin maju. Pemahaman yang mendalam terhadap istilah-istilah ini akan membantu mereka membuat pemahaman yang lebih tepat, memanfaatkan teknologi secara maksimal, dan pada akhirnya meningkatkan hasil produksi mereka.

Berikut beberapa istilah dalam pertanian yang terdengar asing, namun sering digunakan. Yuk, kita cek bersama.

1. HST dan HSS

Istilah ini memiliki singkatan HST (Hari Sebelum Tanam) dan HSS (Hari Setelah Tanam) adalah dua parameter penting dalam perencanaan pertanian. Memahami kedua istilah ini membantu petani dalam menentukan waktu tanam yang optimal serta merencanakan perawatan tanaman. Contoh perhitungan HSS dan HST adalah untuk HSS dihitung dari waktu tanam hingga panen, tergantung pada jenis tanaman dan kondisi lingkungan. Untuk HST dapat dihitung berdasarkan waktu yang diperlukan untuk mempersiapkan lahan dan bibit sebelum tanam.

2. Kocor

kocor adalah cara pemberian pupuk dengan melarutkan terlebih dahulu butiran pupuk ke dalam air. Larutan pupuk ini kemudian disiramkan langsung ke media tanam atau disemprotkan ke bagian tanaman. Dengan cara ini, pupuk akan lebih mudah diserap oleh akar tanaman karena sudah dalam bentuk larutan yang siap pakai. Biasanya cara ini digunakan ketika musim pancaroba.

3. Semai

Semai benih adalah menyebar atau menanam benih di media semai sampai benih tersebut tumbuh cukup besar menjadi bibit, yaitu memiliki 2-7 helai daun (tergantung jenis tanamannya). Setelah itu barulah bibit tersebut ditanam di tempat yang sesungguhnya (tempat yang tentunya sudah dipersiapkan).

4. NPK

NPK adalah singkatan dari Nitrogen, Phosphor, dan Kalium. Ketiga unsur makro ini sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Nitrogen berperan dalam pembentukan daun yang hijau dan subur, fosfor untuk perkembangan akar dan pembentukan buah, serta kalium untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit. Anda bisa menemukan kandungan NPK pada kemasan pupuk, misalnya pupuk NPK 16-16-16 berarti mengandung 16% nitrogen, 16% fosfor, dan 16% kalium.

5. Potray

Potray adalah wadah persemaian yang umum digunakan dalam budidaya tanaman. Bentuknya yang kotak-kotak kecil dan diisi dengan media tanam seperti tanah, cocopeat, atau sekam yang sangat cocok untuk menumbuhkan benih hingga menjadi bibit. Setelah bibit cukup kuat, barulah dipindahkan ke media tanam yang lebih besar.

6. Patek

Patek dalam dunia pertanian adalah penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum capsici ini berkembang pesat pada kondisi kelembapan yang relatif tinggi. Disebut juga dengan penyakit antraknosa. Biasanya menyerang pada daun, batang, bunga, dan batang tanaman cabai atau tomat

7. OPT

Istilah OPT adalah singkatan dari Organisme Pengganggu Tanaman. OPT adalah makhluk hidup seperti serangga, jamur, atau gulma yang dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen. Mereka bisa merusak tanaman secara langsung, misalnya dengan memakan daun, atau secara tidak langsung, seperti menyebarkan penyakit.

8. Greenhouse

Greenhouse/Rumah kaca adalah bangunan yang dirancang khusus untuk menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan tanaman. Dengan mengatur suhu, kelembaban, dan cahaya matahari di dalam rumah kaca, kita bisa menumbuhkan tanaman yang sulit hidup di kondisi cuaca biasa. Selain itu, rumah kaca juga berfungsi sebagai perlindungan terhadap hama dan penyakit tanaman yang sering menyerang tanaman di luar ruangan.

9. Varietas

Varietas adalah jenis tanaman yang berbeda-beda dari jenis tanaman yang sama. Perbedaannya bisa dilihat dari bentuk, ukuran, warna, atau sifat lain dari tanaman tersebut.Selain itu karakteristik unik ini bisa berupa morfologi (bentuk fisik), fisiologi, atau genetik. Varietas yang berbeda dapat memiliki ketahanan yang berbeda terhadap penyakit, adaptasi yang berbeda terhadap lingkungan, atau kualitas produk yang berbeda.

10. Hibrida

Tanaman hibrida adalah generasi pertama (F1) dari hasil persilangan antara dua varietas tanaman yang berbeda. Tanaman hibrida ini sengaja diciptakan oleh para ahli untuk mendapatkan sifat-sifat unggul seperti hasil panen yang tinggi, ketahanan terhadap penyakit, atau kualitas produk yang lebih baik. Karena itu, benih hibrida sering disebut sebagai benih unggul.

11. Pruning

Pruning atau pemangkasan adalah cara merawat tanaman dengan memangkas bagian-bagian tertentu seperti cabang atau daun. Tujuannya agar tanaman tumbuh lebih sehat, kuat, dan menghasilkan buah atau bunga yang lebih banyak.

12. Bedengan

Bedengan adalah tempat menanam tanaman yang dibuat dengan cara meninggikan tanah. Tanah di bedengan biasanya diberi pupuk organik untuk membuat tanaman tumbuh subur. Selain itu, bedengan juga bisa membantu kita menyiram tanaman dengan lebih mudah dan melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit.

13. Mulsa

Mulsa adalah lapisan bahan yang diletakkan di permukaan tanah di sekitar tanaman. Fungsi utama mulsa adalah untuk menjaga kelembapan tanah, mengurangi penguapan air, serta menghambat pertumbuhan gulma. Selain itu, mulsa juga dapat membantu menjaga suhu tanah agar tetap stabil dan melindungi akar tanaman dari perubahan suhu yang ekstrem. Mulsa dapat terbuat dari bahan organik, seperti jerami, daun-daun kering, atau kompos, maupun bahan anorganik seperti plastik.

14. Polinasi

Polinasi adalah proses penyerbukan bunga. Saat serbuk sari dari bunga jantan menempel pada putik bunga betina, maka terjadilah proses penyerbukan.Penyerbukan dapat terjadi secara alami melalui bantuan angin, air, atau hewan seperti serangga dan burung. Namun, pada beberapa jenis tanaman, polinasi juga dapat dilakukan secara manual oleh manusia untuk meningkatkan hasil produksi.

15. Pestisida

Pestisida adalah bahan kimia atau makhluk hidup seperti bakteri atau virus yang digunakan untuk membunuh hama dan penyakit tanaman. Dengan menggunakan pestisida, kita bisa melindungi tanaman kita agar tetap sehat dan menghasilkan panen yang baik.

16. Sistemik

Istilah ‘sistemik’ sering kita dengar saat membicarakan pestisida, fungisida, herbisida, atau insektisida. Pestisida sistemik bekerja dengan cara yang unik. Setelah disemprotkan ke tanaman, pestisida ini akan meresap ke dalam tanaman dan menjadi bagian dari tanaman itu sendiri. Ketika hama atau penyakit menyerang tanaman dan memakan bagian tanaman yang sudah terpapar pestisida, barulah pestisida tersebut bekerja dan membunuh hama atau penyakit tersebut.

17. POC

POC adalah singkatan dari pupuk organik cair, yaitu jenis pupuk berbentuk cair, tidak padat, mudah larut dalam tanah dan membawa hara yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman

18. ZPT

Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) sangat penting bagi tanaman. ZPT seperti hormon pada manusia, tapi untuk tanaman. ZPT bisa membuat tanaman tumbuh lebih cepat, lebih lambat, atau bahkan mengubah bentuknya. Dengan kata lain, ZPT mengatur semua kegiatan tanaman, mulai dari tumbuhnya akar hingga berbunganya.

19. Pertanian Terpadu

Pertanian terpadu adalah cara bertani yang pintar. Kita tidak hanya menanam tanaman, tapi juga memelihara hewan dan mungkin juga menanam pohon. Semua ini dilakukan di satu tempat. Tujuannya agar lahan kita lebih produktif dan lingkungan juga terjaga. Hasilnya pun beragam, mulai dari makanan, pakan ternak, pupuk, hingga bahan bakar.

20. Minapadi

Minapadi adalah cara pintar menggabungkan dua jenis usaha tani, yaitu menanam padi dan memelihara ikan. Caranya, kita manfaatkan air sawah yang digunakan untuk menanam padi sebagai tempat tinggal ikan. Dengan cara ini, kita bisa mendapatkan hasil panen padi dan ikan sekaligus dari satu lahan.

istilah dalam pertanian

Kemajuan teknologi dan praktik pertanian modern menuntut petani milenial untuk memahami berbagai istilah yang dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian.  Pemahaman terhadap istilah-istilah ini membantu petani milenial dalam mengelola lahan secara lebih efektif dan efisien, serta beradaptasi dengan tantangan pertanian modern. (Rinal 15/10/2024)


Komentar Postingan

Bagaimana Tanggapan Pak Bos?