Kali ini kita akan membahas pengelolaan tembakau pada dataran rendah, namun kita akan membagi bagian ini menjadi dua bagian yang pertama di dataran rendah PTPN X Klaten, dan part berikutnya adalah pengelolaan tembakau pada dataran rendah Manisrenggo Klaten. Langsung saja kita simak pengelolaan tembakau di dataran rendah PTPN X Klaten.
Dataran Rendah (PTPN X Klaten)
Persiapan Tanam
Proses pengolahan tanah dilakukan minimal 35 hari sebelum masa tanam (H-35). Adapun urutan pengolahan tanahnya dalah sebagai berikut :
1. Babat Dami
Pengolahan tanah dimulai dengan pembersihan permukaan tanah dari sisa-sisa tanaman sebelumnya (di Daerah Klaten biasanya sawah yang digunakan juga untuk menanam padi). Proses ini dilakukan untuk menghilangkan sisa batang padi (dami).
2. Pembuatan Got/ Drainase
Penanaman tembakau harus dimulai dengan mengerjakan tanah dengan baik termasuk didalamnya membuat saluran-saluran drainase di bagian tengah dan sekeliling lahan tanaman tembakau. Drainase bertujuan untuk mengatur jumlah kandungan air. Kekurangan air dan kelebihan air yang tinggi akan menghambat pernafasan sehingga tanaman mudah layu. Proses pembuatan drainase dapat dibantu dengan menggunakan Cultivator Quick Cakar Baja Blade S.
3. Pembajakan
Kondisi tanah saat dibajak adalah dalam keadaan “pero”. Kedalaman bajak minimal 20 cm dan harus napis sampai mendekati lambe got.
4. Silak Gebrus
“Silak gebrus” adalah proses membuka (silak) tanah lapisan atas ke kiri dan kanan selebar 60 cm hingga tanah waras, selanjutnya pada lapisan bawah (tanah waras) dilakukan “gebrus” (dicangkul) sedalam minimal 15 cm. Gebrusan dilakukan sampai “lambe got” (gambar terlampir). Silak gebrus dilakukan selang-seling pada calon barisan tanaman.
5. Pemupukan
Pupuk diperlukan tanaman untuk menambah unsur hara dalam tanah. Pemberian pupuk kandang dapat dilakukan di dekat lubang tanam atau ”kowakan” calon tanaman. Pupuk kandang yang digunakan harus betul – betul matang, bebas dari penyebab penyakit terutama Phytophthora sp. dan Pythium sp.
6. Penanaman
Bibit yang sudah berusia 35-40 hari ditanam sesuai dengan jarak tanam. Jarak tanam pada tembakau di PTPN dibedakan berdasarkan jenisnya :
- VBN :95 cm x 43 cm
- FIK :100 cm x 45 cm
- TBN :105 cmx 42 cm
Pemeliharan Tanaman
1. Gejoh Malang 1 & 2
Gejoh adalah proses menyiangi tanaman yang mempunyai banyak manfaat antara lan untuk memotong akar tanaman agar tidak menjalar ke mana-mana, memperbaiki proses airasi yang sangat dibutuhkan tanaman serta yang tidak kalah penting adalah untuk mengalihkan kalori yang mengarah ke akar sehingga kalori dapat dimaksimalkan ke arah atas yaitu untuk pertumbuhan daun tembakau. Penyebutan gejoh malang karena arah gejoh tegak lurus dengan arah bedengan/ guludan. Gejoh Malang pertama dilakukan saat usia tembakau 7-10 hari. Gejoh malang kedua dilakukan saat usia tembakau 14-18 hari. Proses ini dapat dibantuk dengan mekanisasi pertanian yaitu menggunakan Cultivator Quick Cakar Baja Mini, Blade J.
2. Gejoh Mujur 1
Gejoh mujur dilakukan searah dengan arah bedengan. Proses ini dilakukan saat usia tembakau 21-25 hari.
3. Ebor
Ebor adalah proses mengairi tanaman. Pengairan dialirkan pada got kecil dibawah guludan dan ketinggian air tidak lebih setengah guludan. Selanjutnya tanpa menghentikan aliran air tersebut, air terus masuk ke saluran got besar yang memotong lahan dan dikeluarkan dari lahan melalui got di sekeliling lahan. Sehingga pengairan pada dasarnya hanya melewatkan air saja dibawah guludan. Proses Ebor pertama dilakukan pada saat usia tembakau 28-30 hari dilanjutkan ebor kedua pada usia 35-37 hari.
4. Gejoh Mujur 2
Gejoh Mujur dilakukan kembali pada saat tembakau berusia 40-42 hari
Pemetikan / Panen
Pemetikan daun tembakau dimulai dari bawah keatas sesuai mulainya kemasakan daun pada batang. Cara pemetikan yang benar dengan mematahkan pangkal daun kearah samping, bukan kearah bawah, agar tidak ada bagian kulit terbawa oleh gagang daun. Pemetikan dilakukan secara bertahap sesuai tingkat kemasakan daun. Pemetikan pertama umumnya dapat dimulai saat tanaman berumur 40-42 hari usia tembakau.
Proses pemeliharaan tanaman yaitu gejoh dan ebor tetap dilakukan hingga tembakau selesai dipanen seluruhnya.
Silahkan untuk melanjutkan membaca budidaya tanaman tembakau di daerah dataran rendah bagian 2
Bagaimana Tanggapan Pak Bos?