Selain hama pada tanaman kubis, penyakit tanaman kubis adalah momok yang paling menakutkan untuk petani yang membudidayakan kubis. Tidak hanya bisa menurunkan kualitas salah satu komoditas sayuran ini, resikonya bisa sampai gagal panen. Oleh karena itu penting untuk kita mengetahui cara mengendalikan hama dan penyakit tersebut.
Melanjutkan artikel Hama pada Tanaman Kubis dan Pengendaliannya. Berikut ini Mas Quick sampaikan ciri-ciri atau tanda penyakit pada tanaman kubis.
Penyakit akar gada (Plasmodiophora brassicae)
Pada siang hari tanaman tampak layu seperti kekurangan air, tetapi pada malam atau pagi hari daun tampak segar kembali. Tanaman kerdil dan tidak mampu mebentuk bunga bahkan dapat mati. Akar gada memiliki Zoospora tunggal yang berasal dari spora sehat, sehingga akan menetrasi akar inang dan tumbuh menjadi plasmodium menyebabkan pembengkakan akar.
Upaya Pengendalian
Melakukan pengapuran untuk menaikkan pH. Mencabut tanaman yang terserang penyakit. Melakukan penyemprotan dengan larutan pestisida berbahan aktif seperti Amistrartop325 SC, bavistin 50 WP, Basamid RG, Centro 75 WG, Nebiji 0,3 DP
Penyakit busuk basah (Erwina cartivora)
Terjadinya pembusukan karena bakteri Erwina cartivor yang menyerang batang muda maupun tua. Bagian yang terkena bakteri akan menjadi lunak dan berair dengan warna kecoklatan mengeluarkan bau busuk. Pertumbuhan menjadi terhambat, membusuk lalu mati, bila menyerang batang, daun akan menguning layu dan rontok, bila menyerang daun maka daun akan membusuk dan berlendir.
Upaya Pengendalian
Penyemprotan dengan larutan fungisida berbahan aktif Starner 20WP, Bion M1/48Wp, Rowcol sesuai aturan pakai.
Pada umumnya mengatasi gangguan penekanan populasi penyakit secara kimiawi dengan pestisida dan fungisida memang cepat dirasakan hasilnya, terutama pada areal yang luas. Tetapi harus tetap sesuai dengan dosis yang dianjurkan ya Sobat Quick, agar lingkungan tetap tergaja dan terhindar dari pencemaran.
Bagaimana Tanggapan Pak Bos?