Petani Pakai Internet? Sudah Waktunya Kah?

UMKM mampu meraih pendapatan 1,1 kali lebih tinggi dengan digitalisasi dari pada yang tidak memanfaatkan digitalisasi. Ini adalah hasil riset dari Harian KOMPAS dan tim (Kompas, 28 Agt 2021). Untuk itulah Presiden Joko Widodo sangat mendorong usaha kecil menengah melakukan “Go Digital” pada perayaan HUT RI ke-76.

Internet menyediakan informasi yang tiada tara. Mbah Gogel (Google Search) memiliki hampir semua jawaban atas pertanyaan yang kita ajukan. Tinggal ketik atau bicara lewat voice search, ajaib… jawaban dan informasi atas masalah sudah ada, baik dalam bentuk tulisan ataupun kadang dalam bentuk video. Masalah mengenai budidaya tanaman, cara pemupukan, pengendalian hama, teknologi pertanian, perkiraan cuaca dan iklim, harga alat mesin pertanian seperti Quick Kronos, harga bibit, semuanya tersedia jawabannya. Ya, memang harus pilih-pilih dan buka beberapa acuan untuk mendapatkan jawaban yang tepat atas masalah pertanian kita.

Kita juga bisa bergabung dengan sangat banyak kelompok, group dan komunitas di internet. Apapun hobi, kesukaan, bisnis yang kita lakukan, tersedia komunitas untuk saling bertukar cerita dan pengetahuan. Di grup kita juga bisa bertanya tentang masalah kita, dan anggota group akan dengan antusias mencoba menjawab masalah kita. Banyak para “master” yang dengan suka hati membagikan pengalaman. Tidak jarang juga, ada jumpa darat untuk saling menguatkan informasi dalam grup, tentunya dengan protokol kesehatan.

Berjualan melalui internet, kenapa tidak! Ini peluang yang paling menjanjikan. Barang dan produk kita dapat dipasarkan dengan mudah dan cepat lewat internet. Mulailah dulu di lingkungan sendiri, menggunakan WA (WhatsApp) atau FB (Facebook). Bisa kirim pesan ke teman-teman satu persatu. Bisa juga langsung diinformasikan dalam grup. Dalam waktu satu dua detik, informasi bisa diterima oleh banyak orang, tanpa kita harus berkeliling seharian. Baru yang minat dan memberi umpan balik, kita tindaklanjuti dengan “japri” atau berkomunikasi secara langsung. Bila cara tersebut bisa berhasil, kenapa kita mengeluarkan biaya dan waktu untuk bertemu dan berkeliling.

Bisa juga penawaran dipasang di marketplace, lapak tempat jualan di internet. Seperti kita pergi ke pasar di sekitar lingkungan, disitu banyak orang yang menawarkan berbagai macam barang dan juga orang mencari barang. Marketplace menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli secara virtual, online. Banyak aplikasi seperti OLX, Tokopedia, Lazada dan lain sebagainya yang bisa digunakan. Masih banyak aplikasi lain yang melimpah ruah yang dapat digunakan untuk menjual memasarkan produk. Pembeli akan datang dari seluruh penjuru negeri. Pengiriman barangpun sekarang bukan lagi kendala. Telah banyak perusahaan jasa-jasa pengiriman yang akan membantu.

Kondisi pandemi, membuat mobilitas sangat terbatas. Ruang gerak dibatasi untuk pengendalian dan penanggulangan virus. Komunikasi dan pertemuan tatap muka dikurangi sesedikit mungkin. Disinilah teknologi harus didayaupayakan untuk terus tetap bertahan. Ekosistem ekonomi digital sebagai bentuk kerjasama timbal balik yang saling menguntungkan dari berbagai pihak, sangat dibutuhkan untuk menciptakan ketahanan dan imunitas dalam menghadapi terjangan pandemi saat ini. Kita tidak dapat hidup sendiri, kita membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup dan mempertahankan kehidupan.

Untuk informasi produk QUICK, bisa kita berlayar di www.quick.co.id untuk mengetahui harga produk QUICK dan Kubota. Apabila butuh spare part QUICK Kubota atau alat-alat pertukangan, kunjungi saja www.tokoquick.id . Informasi hangat juga dapat ditengok di www.petaniquick.com.

Petani, sudah waktunya untuk harus “melek” internet. Jangan sampai terlambat dan kita digerus oleh guyuran waktu yang dapat membuat kita lapuk dan membusuk di lumbung padi kita.

(Dhong, 30/08/21)


Komentar Postingan

Bagaimana Tanggapan Pak Bos?