Siapa yang tak kenal tomat? Si bulat merah segar ini sering menghiasi piring makan kita, entah sebagai pelengkap, bumbu, atau bahkan bintang utama dalam hidangan. Namun, pernahkah kamu mendengar perdebatan seru tentang statusnya?
Apakah tomat itu sebenarnya buah atau sayur? Mari kita bahas dalam fakta menarik di balik si merah menggoda ini!

Perdebatan Abadi di Meja Makan
Fenomena perdebatan tomat sebagai buah atau sayur bukanlah hal baru. Di kalangan ahli botani, koki, hingga ibu rumah tangga, perbedaan pandangan ini kerap kali muncul. Secara intuitif, banyak dari kita menganggap tomat sebagai sayuran karena penggunaannya yang lebih sering dalam hidangan gurih, seperti sup, sambal, atau tumisan. Namun, jika kita menilik dari sudut pandang ilmiah, jawabannya bisa jadi berbeda!
Sains Bicara Tomat Adalah Buah!
Secara botani, buah didefinisikan sebagai bagian tumbuhan yang berkembang dari bakal buah (ovarium) setelah pembuahan dan mengandung biji. Nah, jika kita melihat siklus hidup tanaman tomat, bagian merah yang kita nikmati itu berasal dari bakal buah bunga tomat dan di dalamnya terdapat biji. Berdasarkan definisi ilmiah ini, tomat jelas merupakan buah.
Dunia Kuliner Berkata Lain Tomat Itu Sayur!
Lalu, mengapa tomat lebih sering dianggap sebagai sayuran dalam dunia kuliner? Alasannya terletak pada cara penggunaannya dalam masakan. Meski secara botani tomat adalah buah, dalam praktik memasak, tomat lebih sering digunakan dalam hidangan utama seperti sup, saus, atau tumisan—bukan sebagai pencuci mulut seperti kebanyakan buah. Rasa tomat yang segar, sedikit asam, dan tidak terlalu manis membuatnya cocok dipadukan dengan berbagai bahan lain yang biasa ditemukan dalam masakan berbasis sayur. Karena itulah, dalam konteks kuliner, tomat lebih sering diperlakukan layaknya sayuran.
Si Merah Jadi Sayur di Negeri Paman Sam!
Ada fakta menarik dari Amerika Serikat soal tomat. Pada akhir abad ke-19, terjadi perdebatan hukum mengenai tarif impor tomat. Saat itu, undang-undang menyebutkan bahwa sayuran impor dikenakan pajak, sedangkan buah-buahan tidak.
Masalah pun muncul: secara botani, tomat adalah buah. Namun, untuk keperluan pajak, hal ini diperdebatkan. Akhirnya, pada tahun 1893, Mahkamah Agung AS memutuskan bahwa tomat harus diklasifikasikan sebagai sayuran. Alasannya? Karena tomat biasanya dimakan sebagai bagian dari hidangan utama, bukan sebagai makanan penutup seperti buah-buahan pada umumnya.
Unik, ya? Ternyata, urusan pajak bisa membuat status sebuah tanaman berubah di mata hukum!
Yuk Tanam Tomat, Si Merah yang Kaya Manfaat!
Terlepas dari perdebatan buah atau sayur, satu hal yang pasti: tomat kaya akan nutrisi dan mudah dibudidayakan! Menanam tomat di kebun sendiri atau bahkan dalam pot di balkon rumah sangatlah menyenangkan. Selain bisa menikmati kesegaran tomat organik, kita juga turut berkontribusi pada ketahanan pangan keluarga. Tomat kaya akan vitamin C, vitamin A, kalium, dan antioksidan seperti likopen yang baik untuk kesehatan jantung dan mencegah berbagai penyakit. Jadi, tunggu apa lagi? Mari kita mulai menanam tomat!. (rinal10/05/2025)
Bagaimana Tanggapan Pak Bos?