Wong Tani Modern, Mimpi... Pak Dhe?

Wong Tani Modern, Mimpi… Pak Dhe?

Kalau kepemilikan lahan kecil, cepatnya alih fungsi lahan pertanian, sumber daya manusia terbatas, alih teknologi yang lambat dan segudang permasalahan lain masih ada, apakah mungkin Indonesia bisa cepat mencapai Pertanian Modern? Mungkinkah Indonesia menjadi lumbung pangan dunia di tahun 2045? Mimpi atau keinginan yang dapat dicapai?

Dalam melangkah ke depan, yang pertama kita harus sadar akan kekurangan dan kelemahan. Kedua kita sadar dengan kelebihan dan potensi dan selanjutnya mengelola langkah-langkah perbaikan atas kekurangan dan pengembangan atas kelebihan. Oke, mari kita kupas satu persatu masalah dan potensi yang kita punya.

Cepatnya alih fungsi lahan yang dampaknya memperparah kondisi kepemilikan lahan yang semakin kecil. Indonesia adalah negara yang luas dan kaya akan air, program ekstensifikasi berupa cetak sawah baru adalah wajib dilakukan dan terus dikembangkan dengan penambahan bendungan dan saluran irigasi. Program intesifikasi dengan peningkatan efisiensi produksi di lahan kecil tetap harus dilakukan dengan penggunaan alat dan mekanisasi yang sesuai dengan kondisi lahan.

Sumber daya manusia yang terbatas dalam pengetahuan menjadikan alih teknologi sangat lambat di sektor pertanian. Dengan jumlah usia produktif yang besar, pendidikan dan perluasan wawasan wajib dilakukan. Anak muda enggan disebut “petani”, untuk itu haruslah libatkan generasi muda untuk berbisnis dan menjadi enterpreneur di sektor pangan. Di satu sisi, siapkan dan pilih teknologi yang tepat guna sesuai dengan kemampuan sumber daya agar pekerjaan menjadi efisien. Bukan malah menjadi “teknologi tinggi” yang mangkrak.

QUICK Rotary Kronos, menjanjikan salah satu langkah menuju Pertanian Modern. Sangat cocok saat kepemilikan lahan semakin kecil. Manuver lincah di petak sempit dengan kemampuan hasil olahan seperti layakya traktor roda empat. Tidak capek dioperasikan di sawah karena dilengkapi operator seat atau tempat duduk. Pengoperasian mudah, perawatan yang simpel dengan biaya murah yang akan meningkatkan produktivitas pertanian. Ini karena QUICK Rotary Kronos diproduksi oleh anak-anak Indonesia yang paham betul permasalahan kita di bidang pangan dan pertanian.

(Ddg, 29/12/22)


Komentar Postingan

Bagaimana Tanggapan Pak Bos?