Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, beras merupakan makanan pokok sebagai sumber karbohidrat penyedia tenaga bagi tubuh. Beras merupakan produk olahan yang berasal dari tumbuhan biji-bijian bernama padi, setelah melalui proses panjang pada mesin penggilingan maka dihasilkan beras. Perlu Anda ketahui, untuk mendapatkan sebutir beras membutuhkan proses panjang dari persiapan lahan pertanian, pembibitan padi, penanaman padi, pemanenan padi, proses penjemuran, serta yang terakhir adalah penggilingan padi menjadi beras.
Salah satu proses penting adalah pemanenan. Sebelum melakukan pemanenan padi, kita terlebih dahulu mengecek umur padi apakah sudah siap panen atau belum. Menggunakan mesin dan alat yang memenuhi persyaratan teknis, kesalahan dalam melakukan pemanenan padi dapat mengakibatkan kehilangan (losses) hasil yang tinggi dan mutu yang rendah. Pada tahap ini kehilangan hasil dapat mencapai 9,52% apabila pemanen padi mengalami kesalahan. Pemanenan padi biasanya dapat dilakukan setelah malai berumur 30-35 hari setelah berbunga merata dan 90-95% gabah dari malai sudah tampak menguning.
Untuk proses pemanenan padi terbagi menjadi 2 macam, yaitu secara tradisional dan secara modern, namun di era perkembangan zaman yang sekarang sudah banyak petani yang memakai alat modern untuk memanen padi.
QUICK Harvester QH-11 contoh salah satunya, mesin panen padi kombinasi untuk meningkatkan produktivitas dan keuntungan dari hasil panen. Mesin panen padi ini menggabungkan tiga proses sekaligus yaitu menuai, merontokan dan menampi. Ketinggian alat pemotong dapat diatur dengan sistem hidrolik. Didesain dengan sistem pemisahan yang efektif, mesin panen ini mampu menghasilkan hasil panen yang bersih dengan losses yang rendah. Proses panen kini menjadi lebih cepat dan efisien.
Dengan menggunakan alat pemotong padi QUICK Harvester QH-11, proses memanen padi menjadi lebih mudah, cepat, aman, serta hemat tenaga, waktu, pikiran, maupun biaya.
Bagaimana Tanggapan Pak Bos?