Pertanian modern adalah pertanian yang tangguh yang akan mampu mentransformasi usaha agribisnis tradisional ke usaha agribisnis maju dan modern. Segala sektor pasti akan berubah menuju sistem yang modern, begitu pula dengan sektor pertanian. Perubahan ke arah yang lebih modern bertujuan untuk peningkatan jumlah produktivitas hasil dan peningkatan kecepatan untuk mendapatkan hasil panen. Dari kedua tujuan di atas, diperlukan usaha-usaha untuk berubah dari sistem tradisional ke sistem modern. Perubahan ini tidak semudah membalik telapak tangan, karena ada beberapa kendala yang dapat menghambat proses transformasi ini. Sebagai contoh hambatan yang akan terjadi adalah masalah tradisi, di beberapa daerah cara mengolah lahan adalah merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang. Ketika muncul penawaran untuk berubah ke cara pengolahan yang lebih modern, muncul berbagai penolakan karena dianggap bertentangan dengan tradisi yang sudah turun temurun.
Padahal pengolahan lahan dengan cara yang lebih modern jauh lebih menguntungkan. Menurut penelitian Tedi Hartoyo dari Universitas Siliwangi, berikut perbandingan menggunakan biaya antara pengolah lahan tradisional dengan tenaga manusia, tenaga hewan, dan tenaga alsintan (alat mesin pertanian). Biaya pengolahan lahan dengan manusia didapatkan senilai Rp. 1.610.227/hektar, untuk biaya pengolahan lahan dengan ternak didapatkan biaya senilai Rp. 364.127/hektar dan untuk biaya pengolahan lahan dengan menggunakan alsintan didapatkan biaya senilai Rp. 715.390/hektar. Jika dilihat dari aspek kapasitas kerja dari ketika cara pengolahan lahan di atas. Untuk pengolahan lahan dengan menggunakan tenaga manusia didapatkan kapasitas sebesar 0,0021 Ha/Jam, pengolahan dengan tenaga hewan didapatkan kapasitas sebesar 0,0292 Ha/Jam, dan pengolahan dengan tenaga alsintan didapatkan kapasitas sebesar 0,0425 Ha/Jam. Dari penelitian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan traktor paling efisien karena secara kapasitas kerja paling tinggi dan nilai ekonomis juga baik.
Gambar 1. Traktor Quick G1000 Boxer
Penerapan pengolahan lahan modern ada beberapa yang harus diperhatikan. Tidak semua tanaman memiliki metode pengolahan lahan yang sama. Untuk pengolahan lahan dengan bajak, dapat dibagi lagi sesuai tipe lahan yang akan diolah. Jika lahan terasering dan sempit dapat menggunakan traktor roda 2 Quick Capung Metal, untuk tipe lahan kering dan basah dapat menggunakan traktor roda 2 Quick G1000 Boxer. Selain pengolahan lahan dengan bajak, ada juga pengolahan lahan dengan rotary, untuk pengolahan tipe rotary dapat menggunakan traktor Quick Zena atau Quick Kronos. Pastikan kenali dulu apa kebutuhan pengolahan lahannya, sebelum memilih traktor yang akan digunakan.
Bagaimana Tanggapan Pak Bos?