APA KEGUNAAN CULTIVATOR? APAKAH BISA UNTUK MENGOLAH DAN MEMBAJAK SAWAH?

Pertanyaan di atas muncul cukup menggelitik di beberapa sosial media. Jawaban dari netizen juga cukup bervariasi, dari yang serius sampai yang bercandaan saja. Bagi sementara orang yang tidak mengikuti perkembangan mesin alat pertanian mungkin bingung. Jangankan fungsinya, apa itu cultivator juga masih banyak yang belum mengetahui.

Secara etimologi, berasal dari bahasa Inggris “cultivate” yang artinya adalah mengolah tanah pertanian dan cultivator adalah alat yang digunakan. Jadi bajak dengan kerbau untuk mengolah lahan sawah, juga bisa disebut cultivator. Namun, di Indonesia, nama cultivator lebih diartikan sebagai mini tiller, traktor mini, traktor kecil. Secara spesifik cultivator adalah traktor kecil dengan penggerak motor bensin rata rata 6.5 HP, memiliki cakar atau pisau atau pisau rotari di bagian as utama / as roda untuk mencacah tanah. Jadi apabila bicara alat mesin pertanian (Alsintan) cultivator, traktor bajak roda dua dan juga traktor roda empat tidak termasuk dalam lingkup ini.

Kultivator berguna untuk mengolah lahan pertanian dengan kondisi lahan tidak tergenang air. Lahan ini digunakan untuk budidaya tanaman yang tumbuh baik tanpa ada genangan air seperti tembakau, bawang merah, cabai, jagung, sayur-sayuran dan lain sebagainya. Lahan tersebut biasa disebut lahan kering.

Pengolahan lahan kering umumnya adalah yang pertama proses penghilangan gulma atau sisa tanaman sebelumnya. Proses ini juga sekaligus untuk penggemburan tanah. Proses kedua adalah proses pembuatan guludan atau bedengan. Fungsinya agar tanaman terhindar dari air pada saat terjadi hujan atau pada saat pengairan. Tinggi dan lebar guludan tergantung pada jarak tanam, jenis tanah dan kebutuhan air pada tanaman. Proses ketiga adalah pendangiran, penggemburan kembali sekaligus untuk menghilangkan gulma di antara tanaman. Proses yang ke empat adalah pembumbunan, atau penutupan akar, penimbunan tanah di batang utama. Tidak semua metode penanaman komoditas ada empat proses pengolahan tanah seperti di atas. Hal tersebut tergantung cara dan metode tanam masing-masing komoditas.

Gambar 1. Cakar Baja sedang mengolah lahan kering

Untuk pemanfaatan tersebut, Cultivator seperti Quick Cakar Baja, Quick Cacah Bumi atau Cultivator Quick Kasuari, memiliki pisau/blade/rotary atau cakar yang terletak pada poros as utama. Pisau ini berputar untuk dua hal, digunakan untuk mencacah tanah dan sekaligus juga berjalan ke depan. Karena dua hal tersebut, tentunya putaran pisau rotary harus diperhitungkan antara kemampuan cacah dan kemampuan operator untuk berjalan. Dan karena harus mencacah tanah, putaran tersebut harus memiliki kekuatan torsi yang cukup.

Ridger dipasang pada bagian belakang dari pisau, yang sangat berguna untuk pembuatan guludan / bedengan atau pembumbunan. Ridger fungsinya tidak seperti mata bajak/singkal/ luku yang berfungsi membalik tanah. Ridger hanya membuat parit di tanah yang telah dicacah sebelumnya oleh pisau rotary.

Beberapa cultivator memberikan perlengkapan bajak/luku/ singkal. Hal ini memang menambah manfaat dari cultivator tersebut untuk membajak sawah. Perlengkapan ini tidak cukup efektif apabila digunakan untuk membajak lahan/sawah. Selain sempitnya lebar kerja, pengoperasian juga kurang nyaman karena memang secara titik berat produk, tidak didesign untuk membajak. Apabila memang akan digunakan membajak sawah, gunakan alat yang lebih tepat seperti Quick Capung Metal yang juga bisa menggunakan mesin bensin 6.5HP atau G 1000 Boxer dengan mesin 8.5HP.

Jadi jelas kan, cultivator bukan peruntukannya digunakan untuk pengolahan lahan sawah berair. Tapi apabila kondisi tertentu, tetap dapat digunakan untuk membajak atau mencacah tanah berair dengan tingkat kenyamanan beroperasi jauh di bawah traktor roda dua yang memang diperuntukkan untuk membajak sawah. -ddg- (210625)

1 Response

  1. itu alat sampai bera harganya

Leave a comment