MENJAGA IMUNITAS PERTANIAN INDONESIA (Pertanian yang Modern, Mandiri dan Imun)

Apakah Imunitas Pertanian? Modernisasi pertanian yang cocok buat Indonesia? Mengapa Pertanian Mandiri adalah solusi dari hantaman Pandemi Covid-19?

Indonesia Tanah Air Beta adalah negeri agraris yang kaya. Negeri kolam susu dimana kayu dan batu jadi tanaman. Penduduk 270 juta jiwa dengan 200 juta usia produktif menjadi modal tenaga kerja membangun Indonesia “selalu dipuja-puja bangsa”. Tempat kita lahir, dibesarkan, disemayamkan dan berjuang.

Terpisah dalam 16ribu kepulauan menjadikan hambatan mobilitas segala jenis modal. Jurang pendidikan dan kesejahteraan masih menjadi masalah yang setahap demi setahap kita atasi dalam kegotong-royongan. Ditambah hantaman Pandemi Covid-19, memukul keras negeri kita. Menambah kesulitan ruang gerak mensejahterakan bangsa ini.

Apakah kita bisa menjadi negara yang MODERN? Mimpi atau Realita? Pertanian masa depan menuntut peningkatan teknologi. Modernisasi alat pertanian tidak berarti alat yang “besar” dengan kapasitas yang besar. Modern yang sejati adalah kemampuan teknologi untuk menciptakan alat yang tepat guna dan daya guna. Cocok dengan kondisi lahan Indonesia yang kaya dan memiliki berbagai kondisi lahan yang bervariasi. Misal dari luas area, jenis tanah, topografi, supply air dan lain sebagainya. Alat yang modern harus mampu dioperasikan, dirawat dan diperbaiki oleh SDM yang tersedia. Apabila tidak didukung kemampuan SDM dalam pengoperasian, perawatan, perbaikan dan infrastruktur yang memadahi, umur ekonomis atas alat menjadi pendek atau bahkan tidak dapat digunakan sama sekali. Mesin menjadi investasi “mangkrak”.

Apakah “PETANI MODERN”? Petani Modern adalah petani yang secara bijak mampu mendaya gunakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas. Butuh sinkronisasi antara kemampuan pelaku / operator dan alat yang dioperasikan. Pemakai alat yang canggih dan “modern” tanpa hasil yang ekonomis dan maksimal, bukan merupakan Petani Modern. Mekanisasi Modern harus mampu meningkatkan skala ekonomi yang berujung pada keunggulan komparatif (comparative advantage) dan keunggulan kompetitif (competitive advantage). Apabila mekanisasi tidak mampu menekan biaya, mekanisasi itu tidak ada artinya. Investasi yang sia-sia.

Mengapa Indonesia harus MANDIRI? Ini satu-satunya jalan mengahadapi Pandemi Covid-19 yang tidak jelas ujungnya. Menciptakan ekositem mandiri baik dari supply chain maupun peluang penyerapan pasar. Masing-masing desa, kabupaten dan pulau di Indonesia harus didorong mampu memenuhi kebutuhan pokok secara mandiri. Masing-masing daerah, dengan keberagamannya, mempunyai kebutuhan mekanisasi yang spesifik. Ada yang butuh kapasitas besar, ada yang membutuhkan kapasitas kecil karena daerah geografis dan topografis menuntut hal tersebut. Setiap komoditas dengan berbagai perlakukan yang berbeda, juga membutuhkan alat dan implement yang berbeda. Butuh keragaman alat dan mekanisasi untuk menunjang keragaman kondisi alam dan komoditas. Pemilihan alat yang tepat akan meningkatkan efisiensi, menurunkan biaya dan mencapai skala ekonomi. Alat dan mesin juga harus disediakan dari negeri sendiri untuk menjamin kepastian kemandirian. Simbiosis mutualisme antar sektor menjadi benteng sekunder untuk kemapanan ekosistem Indonesia.

Syarat terakhir adalah IMUN, kemampuan memiliki kekebalan untuk menangkal ancaman eksternal. Imunitas akan membawa kita ke proses bertumbuh. Budaya Indonesia warisan leluhur telah banyak mengajari kita untuk menciptakan imunitas. Antara lain penyiapan “lumbung desa” di lingkungan adat, adanya tradisi “subak” di Bali. Penting untuk mengembangkan sel-sel pertanian dari keluarga, lingkungan dan masyarakat. Perlu dikedepankan dukungan bagi pertanian dan petani kecil apalagi terpencil, bukan saja juragan dengan mesin “besar”.

Masyarakat sebaiknya tidak tergantung pada bantuan semata. Perlu dorongan untuk menggulirkan bantuan yang telah ada menjadi investasi yang berlipat dan menghasilkan re-investasi di masyarakat. Ujung-ujungnya adalah peningkatan keuntungan hasil pertanian, tercapai stabilitas harga – menjaga stabilitas pasokan dan menurunkan biaya produksi pertanian. Masyarakat akan mampu bertahan dan bertumbuh dalam berbagai terpaan ancaman.

QUICK merancang dan memproduksi dengan teknologi MODERN terkini. Mengedepankan produk yang mampu dioperasikan, dirawat dan diperbaiki oleh sumber daya manusia yang tersedia. Berkembang dengan usaha MANDIRI dan modal dalam negeri, Quick berpengalaman sejak 1953. Mulai dari survey dan riset di budaya, kebiasaan dan kondisi alam Indonesia, Quick sangat kenal Indonesia. Memproduksi beragam pilihan alat dan mesin pertanian yang sesuai dengan komoditas, topografi, geografi dan kearifan lokal Indonesia. Harga pesaing dan pengaplikasian yang tepat akan meningkatkan kemampuan petani untuk IMUN, bertahan dari ancaman dan perubahan kondisi. QUICK wujudkan masa depan pertanian Indonesia yang Modern, Mandiri dan Imun.

(ddg)

 

 


Komentar Postingan

Bagaimana Tanggapan Pak Bos?