Pak Bos, bicara soal pertanian, hama tikus pasti jadi salah satu “musuh bebuyutan” yang sering bikin pusing tujuh keliling, apalagi di lahan padi. Betul kan? Tikus ini memang cerdik dan bisa menyebabkan kerugian panen yang sangat besar. Rasanya gemas ingin memberantasnya pakai segala cara!
Namun, tahukah Pak Bos kalau memberantas tikus menggunakan bahan kimia secara berlebihan bisa berdampak pada kualitas padi dan lingkungan kita? Tentu kita tidak mau hasil panen yang seharusnya sehat malah terkontaminasi, ya kan? Nah, ada kabar baik! Ternyata, ada cara yang lebih ramah lingkungan dan aman untuk mengendalikan hama tikus, yaitu dengan menanam tanaman-tanaman khusus di sekitar area persawahan Pak Bos.
Tikus memiliki daya rusak yang luar biasa pada tanaman padi, mulai dari fase persemaian hingga menjadi tanaman dewasa. Tikus bisa memakan bibit, batang muda, hingga bulir padi yang siap panen. Oleh karena itu, pengendaliannya menjadi sangat krusial.
Pengendalian Tikus dengan Tanaman Khusus!
Daripada pakai cara kimia yang berisiko, mari kita kenali beberapa tanaman yang bisa menjadi “penjaga” alami sawah Pak Bos dari serangan tikus:
Mindi (Melia azedarach)
Kenapa Efektif? Pohon mindi mengandung senyawa azadirachtin, yang juga ditemukan pada mimba. Senyawa ini bersifat pahit dan mengeluarkan bau yang tidak disukai tikus. Selain itu, ekstrak biji mindi bisa digunakan sebagai pestisida nabati yang mengganggu nafsu makan dan pertumbuhan tikus, tanpa membahayakan padi atau lingkungan. Tikus akan cenderung menghindari area yang banyak ditumbuhi mindi.
Jengkol (Archidendron pauciflorum)
Kenapa Efektif? Jengkol dikenal memiliki bau yang khas dan cukup menyengat bagi sebagian orang, dan ternyata bau ini juga tidak disukai oleh tikus. Senyawa yang terkandung dalam jengkol, terutama pada bagian kulit dan bijinya, dapat mengiritasi penciuman tikus dan membuat mereka enggan mendekat. Menanam pohon jengkol di pinggir sawah atau menempatkan kulit jengkol di beberapa titik bisa membantu mengusir tikus.
Bunga Refugia (Cosmos, Kenikir, Marigold)
Kenapa Efektif? Bunga refugia, seperti Cosmos, Kenikir, atau Marigold, memang tidak secara langsung mengusir tikus dengan baunya. Namun, bunga-bunga ini memiliki peran penting dalam ekosistem sawah. Bunga refugia akan menarik serangga predator alami tikus, seperti ular dan burung hantu. Dengan meningkatnya populasi predator alami, populasi tikus akan terkontrol secara otomatis. Selain itu, bunga refugia juga mempercantik sawah dan bisa menjadi penarik bagi lebah penyerbuk.
Tanaman Beraroma Kuat (Serai Wangi, Mint, Rosemary)
Kenapa Efektif? Tanaman-tanaman ini memiliki aroma yang kuat dan khas yang tidak disukai tikus. Tikus sangat mengandalkan indra penciumannya untuk mencari makanan dan navigasi. Aroma kuat dari serai wangi, mint, atau rosemary dapat mengganggu sistem penciuman tikus, membuat mereka merasa tidak nyaman dan menjauh dari area tersebut. Bisa menanamnya di sekeliling pematang sawah.
Pengendalian Tikus Itu Penting
Mengendalikan hama tikus di sawah memang menjadi tantangan tersendiri bagi petani. Namun, dengan memanfaatkan kearifan alam dan menanam tanaman-tanaman pengusir tikus, kita bisa mengurangi ketergantungan pada bahan kimia berbahaya. Strategi ini tidak hanya membantu menjaga kualitas padi dan kesehatan lingkungan, tetapi juga menciptakan ekosistem sawah yang lebih seimbang dan berkelanjutan. Mari kita coba cara alami ini demi panen yang melimpah dan aman! (rinal08/08/2025)
Bagaimana Tanggapan Pak Bos?